Lakukan Ini bila Syahwat Wanita Tak Bisa Ditahan saat Suami Tidak Ada, Buya Yahya: Tidak Dosa
PORTAL JEMBER - Berikut ini adalah ceramah Buya Yahya tentang tindakan yang dilakukaan istri saat tidak kuat menahan syahwat ketika berjauhan dengan suami.
Hal ini bisa menjadi contoh bagi keluarga yang saling berjauhan antara suami dan istri.
Maka dari itu, menarik disimak tindakan apa yang harus dilakukan oleh istri saat tidak ada suami tapi syahwatnya bangkit.
Dilansir PORTAL JEMBER dari video yang diunggah kanal YouTube Al-Bahjah Tv pada Rabu, 26 Agustus 2020 menjelaskan tentang kondisi tersebut.
Salah satu tujuan menikah adalah untuk menyalurkan nafsu syahwat yang dimiliki setiap orang. Syahwat merupakan sebuah anugrah dari Allah yang bisa menjadikan seseorang naik derajatnya.
Maka dari itu, salah satu hak istri adalah mendapatkan pemenuhan secara batiniah atau syahwatnya.
Namun, dalam beberapa kondisi suami tidak bisa melaksanakan kewajibannya karena sedang berjauhan dengan istrinya.
Salah satu faktornya karena sang suami harus bekerja di tempat yang jauh dengan sang istri.
Pada kondisi tersebut biasanya istri mengalami gejolak syahwat yang dahsyat sehingga sulit terbendung.
Bahkan, syahwat itu masih terus bergejolak meskipun sudah melakukan beragam cara sesuai syariat untuk menahannya.
Maka, menurut Buya Yahya soerang istri berhak meminta suaminya untuk pulang dan bersabar menunggunya.
Jangka waktu yang bisa diberikan istri agar suaminya menuruti keinginannya menurut para ulama adalah empat bulan.
Namun, sang istri juga harus berjanji untuk menerima segala konsekuensi bila suami yang mencari nafkah diminta untuk pulang.
"Maka ulama menyampaikan seorang wanita (istri) harus bersabar dulu selama empat bulan," ujarnya.
Namun, apabila dalam empat bulan tersebut sang suami tidak menurutinya, maka sang istri boleh mengajukan cerai.
"Empat bulan tidak dikabulkan suami, maka sang istri tidak dosa mengajukan ke mahkamah (cerai)," katanya.***